TUGAS MAKALAH SEJARAH
Disusun untuk memenuhi salah satu
Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
NAMA KELOMPOK :
1)
ABDUL ROKIP
2)
ACHMAD MAULANA
3)
ADAM JORDAN
4)
ADAM WIJAYA
5)
ADE FIRDAUS
6)
ADITYA NURKHOLIK
7)
AHMAD ALFARIZI
SMK
KARYA GUNA BHAKTI
Jl.Anggrek
no.1 Duren Jaya Bekasi Timur Kota Bekasi
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat
kompetensi peserta didik dari sisi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar
dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar
tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar
kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata
pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.
Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk Kelas X
jenjang Pendidikan Menengah yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada
ketentuan tersebut. Sejarah Indonesia bukan berisi materi pembelajaran yang
dirancang hanya untuk mengasah kompetensi pengetahuan peserta didik. Sejarah
Indonesia adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan
tentang dimensi ruang-waktu perjalanan sejarah Indonesia, keterampilan dalam
menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak, serta sikap
menghargai jasa para pahlawan yang telah meletakkan pondasi bangunan negara
Indonesia beserta segala bentuk warisan sejarah, baik benda maupun takbenda.
Sehingga terbentuk pola pikir peserta didik yang sadar sejarah.
Sebagai pelajaran wajib yang harus diambil oleh
semua peserta didik yang belum tentu berminat dalam bidang sejarah, buku ini
disusun menggunakan pendekatan regresif yang lebih populer. Melalui pengamatan
terhadap kondisi sosial-budaya dan sejumlah warisan sejarah yang bisa dijumpai
saat ini, peserta didik diajak mengarungi garis waktu mundur ke masa lampau
saat terjadinya peristiwa yang melandasi terbentuknya peradaban yang
melatar-belakangi kondisi sosial-budaya dan warisan sejarah tersebut.
Pembahasan dilanjutkan dengan
peristiwa-peristiwa berikutnya yang menyebabkan berkembang atau menyusutnya
peradaban tersebut sehingga menjadi yang tersisa saat ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB II ............................................................................................................ 55
A.
Dari Lembah Indus Sampai Muarakaman .............................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 58
BAB II
Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik
(Hindu- Buddha) Masa Hindu-Buddha berlangsung
selama kurang lebih 12 abad. Pembabakan masa Hindu-Buddha terbagi menjadi tiga,
yaitu periode pertumbuhan, perkembangan, dan keruntuhan. Pada abad ke-16 agama
Islam mulai mendominasi Nusantara. Namun, tidak berarti pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha hilang tergantikan kebudayaan Islam. Agama Islam mengakomodasi
peninggalan Hindu-Buddha, tentunya dengan melakukan modifikasi agar tetap
berselang beberapa abad, wujud peradaban Hindu-Buddha masih dapat kita saksikan
hingga sekarang, misalnya dalam perwujudan sastra dan arsitektur.
(Taufik Abdullah (ed), 2012b) Kutipan di atas menunjukkan
perkembangan Kebudayaan Hindu-Buddha sudah berlangsung sangat lama dan meluas
di seluruh Kepulauan Indonesia. Kebudayaan yang sangat monumental adalah mulai
dikenalnya tulisan. Oleh karena itu dalam bab ini kita akan mengenal lebih
lanjut tentang penduduk di Kepulauan Indonesia ketika sudah mengenal tulisan
dan kebudayaannya mulai berkembang. Terutama sewaktu pengaruh-pengaruh budaya
Hindu-Buddha masuk ke Kepulauan Indonesia. Masa ini seringkali disebut juga
dengan masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya India di Kepulauan
Indonesia. Pada tahapan ini pula banyak kemajuan yang dicapai dalam pemikiran
dan hasil-hasil budaya baik dalam bentuk benda, maupun budaya tak benda.
|
A. Dari Lembah Indus sampai Muarakaman
Mengamati Lingkungan Tentu kamu pernah membaca
atau bahkan datang untuk melihat kemegahan Candi Borobudur. Candi yang terletak
di Kota Magelang, Jawa Tengah. Dari bentuk arsitekturnya candi itu merupakan
candi Buddha. Candi yang megah itu merupakan satu di antara tujuh keajaiban
dunia. Kamu tentu bangga dengan tinggalan budaya itu dan harus dapat merawat
peninggalan yang sangat berharga tersebut. Tidak jauh dari Candi Borobudur,
terdapat Candi Prambanan. Candi Hindu itu terletak di perbatasan Kota Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan Surakarta, Jawa Tengah.
Kedua candi yang megah itu merupakan bukti
perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Tentu kamu pernah
membaca cerita rakyat tentang Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Cerita yang
melatarbelakangi terjadinya Candi Prambanan itu. Benarkah itu suatu kejadian
nyata ataukah hanya sebuah mitos belaka? Kamu dapat mendiskusikannya bersama
teman-teman.
Dua mahakarya itu merupakan bukti-bukti pencapaian
yang luar biasa pada Dinasti Syailendra. Setelah masa dinasti itu surut, pusat
kebudayaan dan politik kerajaan pindah ke Jawa bagian timur. Di Jawa bagian
timur itu kemudian berdirilah kerajaan yang diperintah oleh keturunan Raja
Mataram yang bernama Mpu Sindok.
Beberapa sumber sejarah yang berasal dari Cina
menyebutkan tentang adanya hubungan perkawinan antara raja Jawa dan Bali pada
masa pemerintahannya.
Sementara itu, di Sumatra terdapat Kerajaan yang
sangat terkenal, yaitu Sriwijaya. Kerajaan yang handal menjalin hubungan dengan
dunia internasional melalui jaringan perdagangan dan kemaritimannya. Dalam masa
itulah para pedagang datang dari
|
India, Cina dan Arab untuk meramaikan Sriwijaya. Saat
Sumatra di bawah Dinasti Syailendra, kerajaan itu dapat menguasai kerajaan-kerajaan
lain di sepanjang Laut Malaka. Pada masa itu pula hubungan dengan India dan
Cina berkembang pesat. Bahkan hubungan itu sangat berpengaruh dalam
perkembangan budaya pada masa itu, bahkan hingga saat ini pengaruh kedua budaya
itu masih dapat kita temui. Kehebatan Sriwijaya juga ditunjukkan dengan adanya
“dharma” (sumbangan) dari Raja Sriwijaya untuk mendirikan asrama di Nalanda.
Sriwijaya pun menjadi pusat belajar agama Buddha pada masa itu. Sumber-sumber
Tibet dan Nepal menyebutkan, seorang pendeta Buddha yang bernama Atisa, belajar
Agama Buddha di Sriwijaya selama 12 tahun, atas saran I-tsing, seorang musafir
dari Cina yang lebih dahulu pernah singgah di Sriwijaya.
Jika mengunjungi Candi Prambanan atau Candi Borobudur,
kamu akan melihat kisah dalam dunia wayang. Tentu kamu juga pernah mendengar
tentang wayang, atau bahkan ada yang suka melihat wayang. Wayang sudah dikenal
oleh nenek moyang kita sejak masa Hindu-Buddha. Melalui wayang kisah
Mahabharata dipentaskan. Kisah yang hingga saat ini masih populer adalah Kisah
Bharatayudha. Kisah yang menceritakan tentang perang saudara antara Kurawa dan
Pandawa, tentang kebaikan yang mengalahkan kejahatan. Cerita itu merupakan
saduran dari India. Seorang pujangga Jawa diperintahkan oleh Jabajaya untuk
menulis cerita itu dalam versi Jawa. Jayabaya adalah Raja Kediri yang
kekuasaannya tidak dapat ditentang oleh kerajaan-kerajaan lain.
|
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik. 1996. Islam dan Pluralisme di Asia
Tenggara.Jakarta: LIPI.
--------- dan Adrian B. Lapian (eds.). 2012. Indonesia
dalam Arus Sejarah Jilid I. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve bekerja sama
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.---------. 2012. Indonesia
dalam Arus Sejarah. Jilid II. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve bekerja sama
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. ---------. 2012. Indonesia
dalam Arus Sejarah. Jilid III. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve bekerja sama
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Adrisijanti, Inajati dan Andi
Putranto (ed). 2009. Membangun Kembali Prambanan. Yogyakarta: Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala.
Anonim. 1988. Seri Penerbitan Sejarah Peradaban
Manusia Zaman Mataram Kuno. Jakarta: Gita Karya.Anonim. 1990. Seri Penerbitan
Sejarah Peradaban Manusia zaman Mataram Islam. Jakarta: Multiguna. Azra,
Azyumardi. 2002. Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas dan Aktor
Sejarah.Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.Badrika, I Wayan. 2006.
Sejarah untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.C. G. G. J. Van Steenis, 2006.
Flora Pegunungan Jawa. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
|
No comments:
Post a Comment
Official Virgozta