Judul Buku : Ibadat Israel Kuno
Penyunting : H.H. Rowley
Diterjemahkan Oleh : Dr. I.J Caims
Cetakan Ke : 4 Th. 2004, Gunung Mulia,
Jakarta
Pasal 1
|
IBADAT
PADA ZAMAN PARA BAPA LELUHUR
Latar Belakang Penyelidikan Modern
Dasar Itistoris Tradisi para Bapa Leluhur
Agama para Bapa Leluhur Abraham Ishak dan Yakub Yusuf
|
Pasal 2
|
DARI
KELUARAN SAMPAI PEMBANGUNAN BAIT SUCI
Zaman Musa
Zaman Yosua
Zaman Para Hakim
|
Pasal 3
|
BAIT
SUCI DAN PERANANNYA DI DALAM IBADAT
Masa Persiapan untuk Berdirinya Bait
Berdirinya Bait Suci
Masa-masa Raya
Imamat
Corak Ibadat di Bait Suci
Yudaisme pada Zaman Post Pembuangan
|
Pasal 4
|
JENIS-JENIS
DAN MAKNA KURBAN
Perkembangan Sistem Kurban
Jenis-jenis Kurban
Penilaian terhadap Sistem Kurban
|
Pasal 5
|
PARA
NABI DAN KULTUS
Latar Belakang
Penggolongan Para Nabi
Nabi dan Kultus
|
Pasal 6
|
MAZMUR-MAZMUR
DAN MUSIK
Latar Belakang Penyelidikan Modern
|
Pasal 7
|
SINAGOGE
Asal Mula Sinagoge
Fungsi Sinagoge
Pejabat-pejabat Sinagoge
Kebaktian Sinagoge
Fungsi Lain Sinagoge
Penilaian tentang Pengaruh Sinagoge
|
Pasal 8
|
POLA-POLA
YANG MENJADI WADAH IBADAT DAN ROH YANG MENGISINYA
Pertimbangan-pertimbangan Umum
Ciri-ciri Ibadat di Israel
Firman
Penutup
|
PASAL 1 IBADAT APDA ZAMAN PARA BAPA LELUHUR
Latar Belakang Penyelidikan Modern
Mengenai latar balakang ibadat
Israel perjanjian lama dengan ibadat Israel perjanjian baru. Pada tahun 1946 Millar
Burrows menulis dalam karangannya “out
line of Biblical theology” mengenai persembahan orang ibrani berupa
binatang atau mengeramatkan tempat-tempat suci yang dianggap tidak penting
dalam perjanjian baru. Padahal harus diakui bahwa sistem kurban tersebut adalah
penting sekali dalam menafsirkan surat ibrani dari perjanjian lama. Terlebih
lagi kalau tujuan kita adalah mengadakan suatu survei terhadap agama
kepercayaan perjanjian lama, mau tidak mau harus menyinggung sistem kurban itu.
Sebab-sebab ilmu perjanjian lama
kurang memperhatikan kultus, karena ahli-ahli perjanjian lama menjungjung
tinggi para nabi sebagai oknum-oknum anti kultus Volz, merumuskan agama
kepercayaan perjanjian lama, yaitu agama para nabi, merupakan agama yang
berpusat kepada sang Firman. Agama para nabi perjanjian lama merupakan suatu
kontras yang tajam sekali dengan agama para imam atau agama kultus.
Ditekannya Kultus secara Baru
Vriezen mencatat, kecenderungan
telah menghasilkan sesuatu yang berlebihan, yang membahayakan pengertian kultus
yang sebenarnya. Maka boleh dikatakan adalah lazim, kalau sesuatu yagn berlebih
tampak dalam penekanan (perhatian) yang baru itu.
Ibadat Israel Kuno
Ibadat lebih merupakan gerak hati
daripada gerak perbuatan. Saya setuju dengan perkataan Millar Burrows “Dalam
teknologi alitabiah adalah lebih penting untuk membahas tentang makna terakhir
ritus tertentu dari pada mencari-cari asal mula ritus tersebut.
Dasar Historis Tradisi para Bapa
Leluhur
Yakublah yang digambarkan sebagai
nenek moyang (bapa leluhur) suku-suku Israel, mungkin terasa aneh, kalau dalam
bab pertama saya justru mulai dengan Abraham. Bahkan tradisi-tradisi orang
Israel menyimpan cerita-cerita yang bukan hanya mengenai Yakubm melainkan
Abraham dan Ishak dan Yusuf. Cerita ini tidak boleh kita abaikan.
Penyorotan Ilmu Arkeologi terhadap
Tradisi
Sebagaimana dikatakan John Bright
“Memang penemuan-penemuan arkeologi hanyalah menyoroti riwayat para bapa
leluhur itu secara tidak langsung. Detail-detailnya belum dibuktikan
kebenarannya, tetapi dari hasil arkeologi itu telah dibuktikan bahwa riwayat
para bapa leluhur secara teliti mencerminkan keadaan yang berlaku pada bagian
kedua dari milenium kedua SIM, dan bukan yang berlaku pada periode yang lebih
kemudian.
Tanda-tanda Autententitas Tradisi
Abraham digambarkan sebagai
mustafia yang berjalan dari mesopotamia ke kanaan atas panggilan illahi.
Sedangkan Yakub memang menempuh perjalanan yang sama, tetapi dengan arah yang
tebalik, melarikan diri dari akibat-akibat penipuan yang dia lakukan. Tetapi
dalam kenyataannya, kita melihat bahwa Yakub menjadi mangsa penipuannya
sendiri, sedangkan Abraham, dari kemurahan hatinya, mendapat berkat kebahagiaan
lebih dari pada Lot.
Yahwis sebagai Penyusun Tradisi
Kumpulan cerita yang tertua dalam
PL yang termuat dalam dokumen Y dalam panca-jilid (Pentateuch), disusun pada periode Raja Daud dan Salomo, menurut
anggapan yang lazim diterima.
AGAMA PARA BAPA LELUHUR
Apakah mereka mengenal nama
“Yahweh”?
Kemungkinannya hanya sedikit bahwa
para bapa leluhur menyembah “Yahweh”.
El yang Disembah oleh para Bapa
Leluhur
Nats-nats yang menyangkal bahwa
para bapa leluhur sudah mengenal nama Yahweh sering menggunakan kata El-Ohim
untuk Allah. Memang tak dapat disengkal bahwa nama-nama el-Elyon, El-Olam,
El-Roi mula-mula menunjuk kepada ilah-ilah yang berbeda-beda, namun hal itu
tidak ada maknannya untuk dimaksud kita di sini.
Adakah Pengaruh Agama Kunanani?
Memang jelas sekali dari nats-nats
Alkitab yang berasal dari zaman kemudian, betapa luasnya ibadat kepada Baal
(Baalisme) itu di tanah kanaan. Makanya pada zaman kemudian orang Israel memang
terlibat dalam Kultus Kunaani. Apalagi tampaknya ada dewi-dewi dalam Pantheon
Ras Syamra, sebagaimana dibuktikan juga dalam nats-nats Alkitab yang
menyinggung agama Kanaani itu.
Nama-nama Khas yang dipakai para
bapa leluhur untuk Allah. Yakub menyebut Allah “Allah ayahku, Allah Abraham dan
yang disegani oleh Ishak (Kej. 31 : 42 J dan juga yang Maha Kuat Pelindung
Yakuub (Kej, 49 : 24 bnd, mzm 132 : 2, 5; Yes yg:26;Yes 60 : 16)
Apakah para bapa leluhur menjadi
Penganut Animisme?
Menurut Oesterley bapa leluhur
termasuk Animis, tampak dalam perjanjian lama sisa-sisa Animisme dikaitkan
dengan pohon-pohon Keramat, sumber-sumber, batu-batu keramat. Sedangkan Kautzsch
Cenderury kepada istilah Polydae Monisme (Kej. 12 : 6) tetapi kenyataanya agama
para bapa leluhur adalah jauh dari Animisme, jauh dari Plydaemonisme. Karena
Animisme tidak mendorong manusia untuk bertransmigrasi ke tanah yang baru, atau
bertindak tanpa menghitung keuntungan pribadi, atau berdo’a syafaat seperti
Abraham mendoakan sodom (Kej 18 : 23 dyb). Maka saya sependapat dengan Henton
Davies “Tidak mungkin lagi menggambarkan ibadat di Israel pada zaman para bapa
leluhur sebagai animisme atau sejenis”.
Apakah para bapa leluhur turut
dalam ibadat Kanaani?
Tidak ada unsur dalam riwayat para
bapa leluhur bahwa mereka hanya waktu Abraham kembali, setelah melepaskan lot dari
tangan Raja Kedorlaomer, dia datang ke salem dan mempersembahkan sepersepuluh
dari rampasan perang kepada Melkisedek, karena tidak Melkisedek memberkati
Abraham, tetapi tidak menyembah El-Elyon yang disamakan dengan Illah Sedek atau
Salem.
Apakah para Bapa Leluhur
menggunakan Patung?
Cukuplah jelas bahwa Yakub tidak
membenarkan adanya berhala-berhala itu.
Menoteisme yang Praktis
De Naux mengatakan bahwa para bapak
leluhur menganut monoteisme, namun saya berani juga mengatakan bahwa iman
mereka merupakan suatu monoteisme yang praktis.
Mesbah dan Kuil yang Dipakainya
Orang Israel yang masuk ke tanah
Kanaan membiasakan diri beribadat di Kuil-kuil Kuria yang sudah ada sejak zaman
Kuno. Imamat menceritakan tentang adanya suatu teotani di Betel (Kej 35 : 9)
dan keyakinan mazhab imamat bahwa Yerusalemlah yang merupakan pusat ibadat
satu-satunya yang sah.
Unsur Etiologi dalam Tradisi para
Bapa Leluhur
Ada beberapa unsur aneh dalam
cerita ini. Mungkin pohon Yakula identik dengan pohon more yang disinggung
dalam cerita Abraham (Kej. 12 : 6) tetapi dikatakan bahwa Abraham juga
mendirikan mezhab di situ (Kej. 12 : 7) itu berarti bahwa penyusun dokum Y.
mencatat tentang dua mezhab yang didirikan di Sikhem.
Ibadat Perseorangan tanpa
Perantaraan Imamat
mengenai ibadat para bapa leluhur
adalah mengenai ibadat perseorangan yang dipersembahkan di atas mezhab yang
didirikan oleh bapa leluhur itu sendiri seperti mezhab di Bete (Kej. 12 : 8; 35
: 7) Sikhem (Kej. 12 : 7; 33 : 20) Mamre (Kej. 13 : 18) Bersyeba (Kej. 26 : 25)
Moria (Kej. 22 : 9_) dan di Mizpa di sebelah timur sungai Yordan (Kej. 31 : 54)
Ciri-ciri Persembahan Kurban yang
Dilakukannya
Kurban merupakan jenis ibadat yang
buas dan lazim dengan upacara kurban sebagai rasa syukur mereka di ekspresikan
dan betul-betul suatu pernyataan isi hati mereka, pernyataan rasa Khidmat
mereka di hadapan Allah.
Kurba berupa manusia. Abraham
merelakan Ishak kerelaan Abraham untuk mengurbankan anaknya tidaklah
berdasarkan keinginan akan memperoleh sesuatu dari Allah melainkan hanya merupakan
suatu pernyataan pengabdiannya kepada Allah.
Letak Gunung tempat Kurban
Persembahan itu
Gunung di tanah Moria (Kej. 22 : 2)
yang dimaksudkan gunung Moria adalah gunung Gerizim (suatu ide yang tercermin
juga dalam Tradisi Samaritan/ Sameria)
Tafsiran Etiologis terhadap
Persembahan Abraham
Maksud pengujian itu adalah untuk
menentukan, sampai berapa jauh si bapa leluhur bersandar dan percaya kepada
kebijaksanaan dan bimbingan Tuhan. Kalau begitu maksud Tuhanm maka maksud
Abraham adalah untuk menyatakan pengabdiannya yang bulat kepada Allah,
mengesampingkan keuntungan baik masa kini maupun masa depan.
Keterusterangan para Penyusun
Tradisi
Pengarang lebih menekankan
ketelitian dalam menceritakan ulang tradisi masa lampau mengenai noda-noda
moral dan penyelewengan para bapa leluhur.
Sikap tradisi terhadap dosa,
penderitaan dan hukuman belum tentu dalam riwayat para bapa leluhur orang
berdosa akan menderita dan belum tentu pula penderitaan yang ada merupakan
akibat dosa.
ABRAHAM
Latar belakang migrasi
(Perpindahan) Abraham
Abraham Keluar dari Haran,
berdasarkan suatu keyakinan iman berdasarkan pertemuan pribadi dengan Allah
yang juga menghasilkan suatu tabiat dan watak yang luhur.
Perjanjian Allah dengan Abraham
Perjanjian mengenai anak yang akan
lahir baginya.
Pengabdian Abraham mempersembahkan
anak perjanjiannya itu penggenapan janji/ perjanjian tanah (negeri) kepada
keturunannya akan betul-betul mewarisi tanah perjanjian (Kej. 15 : 8)
ISHAK DAN YAKUB
Ishak cuma sedikit yang diceritakan
tentang pertemuannya dengan Allah dalam Kej. 26 : 2. Yakub bertemu Allah di
Betel (Kej. 28 : 12) Yakub bernazan “ Jikalau Allah betul-betul memberkatinnya,
dia akan beribadat hanya kepada Allah (Kej. 28 : 20 dyb) Yakub dalam do’anya
kepada Tuhan (Kej. 32 : 10) pertemuan yang ke tida dengan Allah memberi
keyakinan dan penguatan kepada Yakub waktu dia turun ke Mesir (Kej. 46 : 2)
YUSUF
Persekutuan dengan Tuhan
Yusuf mendapat kasih kepercayaan
dari pihak potipar, majikannya (Kej. 39 : 2) dan dari pihak pengawal penjara
(Kej. 39 : 21) iman Yusuf digambarkan sebagai suatu persekutuan pribadi dengan
Tuhan yang menghasilkan kelurusan dan kebenaran
Ciri-ciri Ibadat para Bapa Leluhur
Hubungan mereka dengan Allah
bercirikan khidmat, tetapi bukan ketakukan. Ibdat menciptakan Tabiat. Patutlah
Abraham disebut bapak segala orang beriman dan sahabat Allah.
PASAL
2 DARI KELUARAN SAMPAI PEMBANGUNAN BAIT SUCI
Zaman Musa, Yahweh Memperkanlan
Diri
Riwayat pemanggilan Musa
disemekduri yang menyala (Kel. 3 : 1 dst) pertemuan Yosua dengan Malaikat Tuhan
segera sebelum kota Yeriko di kalahkan Israel (Yo. 5 : 13 dst)
Apakah para Bapa Leluhur mengenal
Yahweh?
Dalam dokumen imamat di sebut
dengan tegas bahwa Yahweh pada zaman para bapa leluhur dikenai sebagai
El-Syadai, sedangkan nama Yahweh belum diberi tahukan kepada para bapa leluhur
(Kel. 6 : 2 dst)
Sambungan antara zaman para bapa
leluhur dan zamannya Allah pada bapa leluhur itu tampak sebagai pemberi janji/
perjanjian yang penuh kemurkaan, Allah yang tersinggung kalau manusia memeras
manusia, Allah yang memilih, Allah yang maha Kuasa, Allah yang menyelamatkan.
Perjanjian di Gunung Sinei
Waktu Musa mengantar umat itu ke
gunung suci, di situ mereka mamsuki perjanjian dengan Allah. Sabda Tuhan “jika
kamu sungguh-sungguh mendengarkan Firmanku dan berpegang pada perjanjianku,
maka kamu akan menjadi harta kesayanganku sendiri dan antara segala bangsa
(Kel. 19 : 5)
Tanggung Jawab Israel : Desa Titah
Etis
Desa Titah (kesepuluh hukum) itu
tidak berasal dari tangan termasuk saya sendiri berkeyakinan bahwa dalam bentuk
aslinya desa titah itu memang berasal dari zaman Musa sendiri, desa titah
sering disebut dekalog etis.
Apakah Yahwisme Benakan dalam Agama
Keni?
Yahweh adalah Allah orang Keni
sebelum zaman Musa, dan bahwa Yitno, mertua Musa, menjadi imam Yahweh itu.
Desa titah Ritual dikembangkan
menjadi desa titah etis dengan demikian, timbulah penekanan bahwa Yahweh lebih
mementingkan pembuatan dan tabiat dari pada ritus.
Desa titah ritual merupakan
landasan kultus di Israel. Musa sibuk menciptakan sesuatu yang unik dalam
sejarah agama, yaitu suatu umat yang mengingatkan diri dalam rangka perjanjian
kepada Allah yaitu Allah yang terlebih dahulu memilih serta menyelamatkan
mereka.
Penekanan-penekanan dalam Desa
Titah Ritual
Musa ditugaskan mengantar
orang-orang Israel keluar dari Mesir. Justru dengna maksud supaya mereka boleh
mempersembahkan kurban kepada Yahweh di padang belantara (Kel. 15 : 3)
Perayaan Paskah dan Maknanya
Dalam upacara paskah itu tiap
keluarga atau kelompok kelaurga menyembelh seekor domba atau kambing jantan
yang berumur setahun.
Kuil dan Imamat pada Zaman Musa
Mempersembahkan kurban, agaknya
dianggap lebih senonoh kalau kurban di atur oleh seorang imam
Kemah Suci dan Kemah Pertemuan
Pembuatan kemah suci (Kel. 35 : 40)
dan imamat keturunan Harun yang melayani di kemah tersebut (Kel. 28 dyb)
beserta sejumlah besar kaum lewi (Bil. 3, dyb)
Jenis Mesbah yang dipakai
Ada sebuah mesbah tidak di singgung
secara langsung, tetapi secara implisit
Jenis-jenis Kunlen
Selain daripada Pahkah, disebut
juga kurban bakanan Libarini, Oloth) dan kurban persembahan/ kurban sembelihan
(ibreni zebhabim.
Corak Imamat
Soal iammat yang jarang disinggung
dalam riwayat-riwayat pada awal periode ini. Yitao memang disebut sebagai imam
(Kej. 3 : 1; 8 : 1)
Kesalehan Pribadi : Pentingnya Do’a
Do’a sering disebut sebagai unsur
penting (Kel. 17 : 4, 33 : 12; dyb) Bi 11 : 2, 11 dyb. 12 : 13) do’a
dipanjatkan bukan hanya didepan mezbah atau kuil, tetapi disembarang tempat.
Dalam bahasa ibrani, ide “melayani”
dan ide “ beribadat pengabdian” diekspresikan dengna satu kata saja (abad)
Tabut Allah
Dalam kitab keluaran 37 : 1
pembuatan tabut berasal dari dokumen mezhab imamat, serta termasuk proyek bait
Allah dalam masa lampau dan (Bil. 10 : 33, 35 dyb) yang menyinggung adanya
tabut memang berasal dari zaman Musa, dan (Ul. 10 : 1,3) juga mencerminkan
tradisi bahwa musalah yang menciptakan takut itu.
Makna Tabut Itu
Kepercayaan orang Israel, tabut
merupakan lambang kehadiran Tuhan sendiri (Isam 4 : 7). Semua ayat membuktikan
bahwa tabut itu termasuk benda yang kuno, dan sejak duku sekali ada kaitannya
dengan perang.
“Pengkhususan bagi Tuhan” (Herem) suatu ritus dengan keagamaan,
yang didalamnya tiap tawanan perang beserta dengan segala harta kekayaanya di
khususkan hanya berlaku pada pertempuran pertama dalam perang tertentu, atau
pada krisis-krisis yang sangat menentukan.
Zaman Yosua adalah zaman masuknya
Israel ke dalam negeri di sebelah barat sungai Yordan. Zaman ini adalah zaman
perjuangan, zaman itu yang ditekankan pertempuran dan peperangan, bukan ibadat
pernah ada kuil penting di Gilgal, tempat suku-suku Israel sewaktu-waktu
berkumpul pada mata-mata raya, dan di kuik Gilgal itu dipersembahkan kurban. (Yos.
14 : 6 : 1 sam 7 : 16; 11 : 14, dyb; 14 : 4 : 15 : 12; Hos 12 : 12 Am 4 : 4; 5
: 5) maka kemungkinan besar bahwa kuil Yahwistits itu didirikan digilgal pada
zaman Yosua.
Zaman para Hakim
Unsur-unsur kemerosotan pada
periode sesudah Israel menduduki tanah kanaan, kitab hakim-hakim terdapat
banyak tanda tentang Sin Kretisme, yang cenderung untuk melebur Yahwis ke dalam
agama Kanaani sampai derajat Yahwisme itu turun menjadi sama dengan agama
Kanaani.
Tepatkah Israel di sebut
“Antiktioni”?
Kuil dan Mezbah Petunjuk Tempat
Teotani
Pada akhir periode para hakim,
tabut itu terdapat di Silo yang dijaga oleh imam Eli (Isam 4 : 4, dyb) itu
berarti bahwa kuil di silo termasuk kuil yang khas Yahwistis.
Kemerosotan Iman karena Pengaruh Sinkretisme
Tidaklah mengherankan bahwa pada
periode para hakim Israel pada umumnya mundur dari standar-standar Yahwisme
yang diberikan Musa. Dibawah pengaruh Musa yang kuat dan berdasarkan
penyelamatan dari Mesir yuang baru dialami, memang iman dan ibadat berkembang
di Israel.
Pembuatan Patung
Menurut pendapat saya, Yahwisme
sudah merupakan agama tanpa patung, sejak zaman sebelum musa tetapi pada
periode hakim dapat dibaca bahwa Gideon membuat sebuah etod dari emas dan dari
barang-barang lain, yang dipersembahkan oleh umat Israel (Hak. 8 : 26, dyb),
jelaslah bahwa etod yang dimaksudkan itu merupakan patung berhala.
Imamat Kaum Lewi
Musa sendiri bertindak sebagai imam
(Kel 24 : 4 dyb). Mikha menetapkan anaknya sebagai imam dalam kuil pribadinya
(Hak 17 : 5) kemudian Mikha mengangkat seorang lewi yang mengembara di situ
untuk menjabat sebagai imam (Hak 17 : 12) nyatannya orang lewi itu adalah cucu
musa (Hak 18 : 30)
Corak Ibadat di Kuil-kuil/
Bait-bait
Tidak diketahui banyak tentang cara
ibadat di kuil-kuil pada periode para hakim, seharusnya ada seorang imam yang
tinggal di tiap kuil, karena samuel mempersembahkan kurban di beberapa kuil.
Kultus Belum di Pusatkan
Kita menarik kesimpulan bahwa pada
periode itu belum ada hukum yang memusatkan ibadat di satu kuil.
Ibadat Perorangan
Ada penjamuan sakral di kuil Rama
pada waktu saul berkunjung ke sana. di catat bahwa samuel memimpin penjamuan
itu (Isam. 9 : 13, 34).
Mengangkat sumpah dari hadapan
Yahweh
Mengangkat sumpah di depan Allah
misalnya, sumpah yang diangkut oleh orang Goliad pada waktu menjanjikan
kesetiannya kepada Yetta (Hak 21 : 1)
Meminta/ Menanyakan Orakulum di
Kuil : Urim dan Tumim
Soal meminta petunjuk itu termasuk
fungsi imamat yang kuno sekali, waktu Yitro mengunjungi umat Israel, dia
menyaksikan Musa sedang bertindak
sebagai hakim, dan juga sebagai pencari petunjuk melalui orakulum (Kel. 18 : 13
dyb)
Tanda-tanda Kesungguhan dalam
Ibadat
Ritus atau liturgi yang digunakan
pada kesempatan itu tidak di ketahui, tetapi yang jelas ada wanita yang bingung
dan sedih itu dapat bertemu secara pribadi dengan Tuhan, serta mengalami bahwa
do’anya di kabulkan.
Kenabian pada Zaman para Hakim
Yang utama diantara nabi-nabi pada
waktu itu adalah Samuel, samuel merupakan gambaran yang ideal.
Musa, Sumber Kenabian di Israel
Israel dituntun oleh TUhan ke luar
dari mesir dengan perantaraan seorang nabi (Hos, 12 : 14) jelas bahwa nabi yang
dimaksudkan itu ialah Musa. Juga ulangan 33 diberi judul “Berkat Musa kepada
Suku-suku Israel (Ul. 33 : 1)
PASAL
3 BAIT SUCI DAN PERANANNYA DI DALAM IBADAT
Masa persiapan untuk berdirinya
Beit
Kerajaan Saul
Raja Daud Naik Tahta : Tabut
Diantara ke Yerusalem
Berdirinya bait suci, unsur-unsur
pengaruh kanaani tempat bait suci : apakah tempat penyirikan arauna sama dengan
gunung Moria.
(2 taw : 3 : 1) tempat pengirikan
arauna itu memang termasuk tanah tempat bait suci berdiri berarti bait suci
betul-betl dipilih Yahweh sendiri. (Kel. 20 : 24) Yahweh menyatakan diri kepada
Daud di tempat itu (2 taw : 3 : 1) juga mengidentifikasikan tempat itu dengan
gunung Moria.
Tempat untuk bait suci ditunjuk Yahweh
sendiri Yerusalemlah yang merupakan tempat pilihan Allah menempatkan namanya
(Ul. 12 : 15, 11 ; 14 : 23 ;16 : 2, 11; 26 : 2)
Pejabat-pejabat kuil Yerusalem pada
zaman Daud Abyatar keturunan imamat dari silo (Isem 14 : 3) ditetapkan sebagai
imam, zadok berasal dari imamat Yeblesi. Dicatat pula bahwa Daud menghabiskan
anaknya sendiri menjadi imam (2 Sam 8 : 18)
Bait suci sebagai Kuil Kerajaan
Bait suci yang dibangun Salomo
berdiri di samping istana ( 1 Raj 7 :1) sebagai kuil kerajaan hukum bearti kul
milik raja.
Artsitektur Bait Suci : Pengaruh
Kanaani
Supaya kelihatannya lebih megah
dari pada kuil-kuil yang lain di seluruh tanah Israel sesuai dengan kekayaan
Raja sendiri.
Demah Bait Suci
Ruangan besar disebut kudus,
kebelakang lagi ada sebuah ruangan yang lebih kecil yang disebut ruang maha
kudus, tempat tabut di taruh (1 Raj 8 : 6) ruang maha kudus itu juga disebut
“Debir” yang diterjemahkan dengan “Ruang Belakang” dalam terjemahan LAI.
Tiang-tiang “Yakin” dan “BOAS”
Di depan serambil bait suci ada
berdiri dua tiang besar, yang diberi nama Yakhin dan Boar (1 Raj 7 : 15, dyb).
“Samudra dan tempat-tempat
penyucian lainnya pada halaman di sekitar gedung induk bait suci ada sebuah
“Samudra Laut” dari tembaga yagn berdiri atas 12 lembu dan tembaga ( 1 Raj 7 :
23, dyb) baskom raksasa yang disebut “Samudra Laut” ini pun tidak merupakan
benda khas Yahwistis.
Roti Sajian
Di ruang luar yang disebut “Ruang
Kudus”, terdapat meja ntuk roti sajian dan sepuluh kandil (1 Raj, 7 : 48)
Pemakaian Ukupan
Mesbah untuk kurban bakaran, di
bangun di luar gedung induk bait suci di halaman luar.
Naga dan Tembaga
Naga itu dihancurkan raja Hizkia
karena pada zaman itu, yaitu abad 8 sm, unsur keberhalaan sudah mulai melekat kepadannya
( 2 Raj. 18 : 4)
Masa-masa Raja
Roti Tak Beragi
Orang Israel mengeru bait suci tiga
kali setahun pada tiga masa raya besar, pesta perayaan- perayaan pertanian
yaitu (Hari Raya) rot tak beragi, pesta (Hari Raya) panen yang juga disebut
Hari Raya Tujuh Minggu Kel. 34 : 22; Ul. 16 : 16 dan dalam perjanjian baru Hari
Raya Pentakosta dan Hari Raya Pengumpulan Hasil (yang juga disebut Pesta/ Hari
Raya Pondok Daun – Ul. 16 : 16).
Paskah itu berasal dari kalangan
Kanaani. Lain daripada perayaan pertanian, pesta panen juga berasal dari zemen
kuno sekali, perayaan pengumpulan hasil tanah juga dihubungkan dengna sejarah
melalui pondok-pondok daun yang menjadi ciri khas perayaan tersebut.
Hubungan-hubungan Masa Raya dengan
Bait Suci
Jadi tak usah diragukan bahwa pesta
roti tak beragi itu sudah ada pada zaman Saul dan dirayakan terus menerus di
kuil-kuil setempat, hampir sampai kepada masa pembuangan.
Hari Sebat dan Hari Bulan Sebit
Dalam konteks itu juga disebutnya
hari blan sebit dan hari saba (Yes : 13)
Asalnya perayaan sabat, karena sabat dan hari bulan sabit
disebut bersama-sama, maka hal itu berarti bahwa pada zaman dahulu saat
merupakan suatu perayaan bulanan.
Kurban “Kambing bagi Azazek”
termasuk dalam upacara yang kuno sekali, yang akarnya jauh pada masa lampau. Dalam
upacara itu, dua ekor kambing dipilih yang satu dihalaukan ke padang gurun dan
yang kedua disembelih.
Kurban harian, kurban-kurban yang
demikian itu dipersembahkan ditempat-tempat lain kemah di bait Yerusalem.
Imamat pada Masa Kerjaan Daud
Zadok sebagai pengawal tabut, dan
kemudian sebagai pengawal bait suci
Imamat menurut mezhab ulangan :
status kaum lewi para imam diidentikan
dengan kaum lewi (Ul. 18 : 1 dyb)
Hasil-hasil pembaruan yang
diperjuangkan mezhab ulangan, bahwa kaum lewi ditetapkan dalam jabatan imam
(Ul. 33 : 8, dyb)
Pandangan Nabi Yehezkiel mengenai
Imamat dapat dicatat bahwa Nabi Yehezkiel memberikan gelar “lewi” baik kepada
kaum zedok maupun kepadanya petugas-petugas rendahan.
Struktur imamat sebagaimana
disebabkan oleh kodeks imamat, kaum Harun itu dibagi atas dua bagian, yaitu
keturunan Eliazar atau kaum Zadok dan keturunan Imamar.
Kesimpulan tentang Perkembangan
Imamat
Kesimpulan bahwa Imamat (imam-imam)
di Bait Suci tidak pernah terdiri hanya dari keturunan Harun atau Lewi.
Fungsi-fungsi para Imam, hanya
disebut secara garis besar bahwa mereka ditetapkan untuk melayani di hadapan
Tuhan (Ul. 18 : 5,7)
a.
Fungsi Berkenaan
dengan Sistem Kurban
Peranan imam dalam sistem kurban adalah untuk
mengawasi penggunaan daerah, karena daerah dianggap keramat dan harus
dituangkan di depan mezhab (Im. 4 : 34 ; 8 : 15 ; 9 : 9, dsb)
b.
Fungsi sebagai Pemelihara Tradisi-tradisi
Kultis
Imam tidak berfungsi sebagai tabib melainkan
sebagai penjaga kesucian ritual umat Israel, karena kesucian ritual atau
kenajisan ritual dipandang penting sekali.
c.
Fungsi
dalam Menyampaikan Barkat
Fungsi lain yang dilakukan imam adalah mengucapkan barkat.
Corak Ibadat di Bait Suci
Fungsi seorang imam adalah jauh
melebihi apa yang kita bayangkan sebagai tugas pemimpin ibadat.
Nada gembira dalam ibadat yang
menonjol pada zaman Pra Pembuangan.
Unsur-unsur ibadat yang Khas
Yahwistis, hari sabat dan perayaan Paskah merupakan perayaan-perayaan yang khas
Yahwistis.
Bait Suci di atas Gunung Suci
Pada zaman para hakim masih ada
anggapan bahwa kediaman Tuhan di atas gunung suci di padang gurun, maka Debona
bernyanyi bahwa tuhan keluar dari Seir (Hak. 5 4)
Pusat pemersatuan ibadat :
Yerusalem atau Sikhem?
“Pusat Ibadat” yang sudah
disinggung secara samer-samer dalam kitab ulangan diidentikan dengna Yerusalem.
Yudaisme pada zaman post pembuangan
dapat dikatakan bahwa Yudaisme pada periode post pembuangan merupakan rahim
yang melahirkan agama Kristen.
PASAL
4 JENIS-JENIS DAN MAKNA KURBAN
Perkembangan sistem kurban, asal-usul
sistem kurban mula-mula tujuan persembahan kurban adalah untuk menciptakan
suatu persekutuan antara si penyembah (si pembawa kurban) dengan ilahnya, atau
penyembah dalam rangka meminta bantuan dengan ilahnya, atau kurban itu
merupakan makanan yang menguatkan ilah tersebut, atau ada suatu khasiat dalam
darah binatang itu menjadi milik pihak penyembah yang menyembelih kurbannya.
Kurban : kebiasaan yang tersebar
luas di dunia kuno dalam Alkitab sendiri dikatakan bahwa kebiasaan itu sudah
begitu kuno.
Perkembangan sistem kurban selama
periode perjanjian lama. Menurut hukum kibat ulangan imam berhak atas paha
depan, kedua rahang dan perut besar (ul. 18 : 3) sedangkan menurut kodeks
imamat, hak mereka ialah dada dan paha kanan (im 7 : 34)
Sampai dimanakah sistem kurban itu
di Israel diambil Alih dari Bangsa Kanaani? Para ahli berpendapat ritus-ritus
kurban di Israel sebagian besar diambil alih dari kaum kanaani, awalaupun
diakui bahwa paskah merupakan pengecualian apakah kebiasaan berkurban sudah
dimiliki.
Israel sebelum Israel masuk ke Kanaan?
Sebelum menduduki tanah Kanaan, kaum
Israel hanya mengenal “Satu Jenis Kurban”, yaitu jenis kurban Paskah”.
Unsur kurban dalam tradisi pada
bapa leluhur tradisi-tradisi hanya merupakan proyeksi situasi yang berlaku pada
zaman penyusun tradisi itu sendiri ke dalam zaman nenek moyang.
Jenis-jenis Kurban
Ciri-ciri Khas Kurban Paskah
Dalam riwayat tentang perayaan
apskah itu tidak disebut apa-apa mengenai adanya sebuah mezbah, dan oleh karena
itu tidak disinggung juga apakah darah n lemak kurbah paskah itu di
persembahkan di atas mezhab.
Asal-usul paskah : Perkembangan
selama periode kerajaan paskah dirayakan di Yerusalem (2 Taw : 30) titizkia
berusaha memuatkan ibadat di Yerusalem, bisa jadi perayaan paskah pun
dipusatkannya.
Kurban Bakaran dan Kurban
Perdamaian
Ronald de Vaux berpendapat bahwa
makin menonjolnya perkembangan kurban bakaran itu disebabkan oleh pemusatan
kultus, dan karena makin seius berlangsungnya persembahan kurban untuk
masyarakat umum, sehingga kurban-kurban yang bersifat perorangan atau bersifat
kekurangan makin tergeser dan makin jarang terjadi.
Kurban Bakaran Harian : Pagi dan
Sore
“Minhah” berarti persembahan berupa
gandung/ terigu persembahan “tamidh” juga disertai kurban curahan baik pagi
maupun sorehari.
Kurban pendamaian istilah-istilah
yang dipakai kurban pendamaian kadang-kadang disebut syelamim. Istilah itu
agaknya berhubungan dengan kata syalom yang berarti damai atau
kesejahteraan.
Kurban Pendamaian : Perincian
Kurban ini disebut dengan Istilah Zebhahim
berasal dari kata kerja zabheh yang berarti “ menyembelih” istilah zebhahim
juga bisa berarti “Kurban”.
Kurban Pendemian : Pelaksanaan
Dalam semua jenis kurban, darah
kurban dicurahkan kepada kaki mezbahm sedangkan lemak dibakar di atas mezbah
(Im. 3 : 2, dyb) sebagian dari dagingnya menjadi hak para imam, sebagian lagi
di makan oleh si penyembah beserta keluarga dan tamu-tamunya (Im. 7 : 11, dyb)
Apakah Allah dianggap “Ikut Makan”?
Ronal de Vaux menarik kesimpulan
bahwa ebabnya daerah dan lemak daikaitkan dengan mezbah, karena daerah dan
lemak itu menajdi hak Allah semata-mata darah dan lemak tidak boleh di makan
oleh manusia, karena trmasuk benda yang terlalu keramat. (Ul. 12 : 7) kamu
makan dihadapan tuhan Allahmu dan bukan makan bersama-sama dengan Tuhan Allah.
Asal-usul kurban bakaran dan kurban
pendamaian kurban bakaran dan kurban pendamaian dipraktekan (dilangsungkan)
dahulu di antara orang-orang Kanaani, tetapi tidak di kenal diantara suku-suku
Arab.
Penilaian terhadap Sistem Kurban
Nisbah antara Ritus dan Niat, ada
tertulis dalam teori demikian “Jadi apabila ia bersalam dalam salah satu
perkara, haruslah ia mengikuti dosa yang telah diperbuatnya itu, dan haruslah
ia mempersembahkan kepada Tuhan sebagai tembusan salah karena dosa itu seekor
betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa.
Pertobatan dan kesungguhan menjadi
syarat mutlak pertobatan lebih penting dari pad mempersembahkan kurban nas-nas
litungi yang mengiringi persembahan menjelaskan makna upacara ritual itu.
Persembahan Persepuluhan
Menurut Imamat, persepuluhan itu
dibayar kepada kaum lewi, sedangkan kaum lewi sendiri meneruskan sepersepuluh
dari apa yang mereka terima kepada para imam (Bil 18 : 21 – 32)
Mazmun sebagai Nas Hiturgi
Ada pendapat yang lazim diterima
bahwa beberapa nas dalam kitab nazmur memang dipakai dalam konteks itu, saya
sendiri setuju dengan pendapat ini.
Kitab mazmur sebabagai penghubung
antara tora dan kenaiban, khasiat yang ada dalam ritus, menurut keyakinan Israel
ibadat di bait suci mempunyai suatu khasiat. Kesimpulan makna sistem kurban
intinya tercapai dalam diri sang hamba.
PASAL
5 PARA NABI DAN KULTUS
Peranan Kenabian menurut ilmu
perjnajian lama yang tradisional selama abad ini, salah satu pokok dalam
penyelidikan perjanjian lama yang paling mengalami perkembangan dan perubahan
ialah pokok penyelidikan terhadap para Nabi.
Perkembangan pengertian modern
tentang kenabian, masa kini gambaran tentang kenabian berubah sama sekali pokok
pembahasan pasal 5 tidak berbicara tentang sikap peranan apra Nabi di dalam
kultus itu sendiri.
Penggolongan para Nabi
Nabi Ekstatis dan Nabi non Ekstatis
Ada anggapan dalam ekstatis
merupakan intisari kenabian, atau merupakan unsur pada tiap jenis kenabian,
atau tampak dalam tiap ucapan para Nabi.
Pemberita Kebahagiaan dan Pemberita
Kemalangan
Ada anggapan bahwa Nabi pemberita
kebahagiaan dicap Nabi Palsu dan pemberita kemalangan Nabi benar.
“Nabhi dan Ro’eh”
“Nabhi” yang diartikan Nabi
ekstatis dan Ro’eh atau khozeh yaitu pelihat keanekaragaman kenabian, semua
nabi tampil sebagai pengantar tirmen tuhan.
Nabi dan Kultus
Hubungan Nabi dengan Kuil (Isam. 7
: 9 mengenai kul di MI 2 PA; 1 sam 11 : 15 mengenai Kuil di Bilgal).
Pelopor-pelopor yang menekankan
peranan Nabi dalam kultus sumbangan Halder. Halder seorang swedia, termasuk
kelompok yang melebih-lebihkan pengaruh kenabian kultis itu.
Pelihat (Baru) dan ekstatik (mahbu)
Penilaian terhadap Pendapat Halder
Perbedaan yang dulu ada antara Nabi
dan Ro’eh sudah menjadi kabur sehingga menjadi kebiasaan untuk menggunakan
istilah Nabi saja, tanpa menghiraukan perbedaan semula.
Nabi Kultis dan Nabi non Kultis
Apakah amos termasuk Nabi Kultis? Nabi
Amos bernuzul di Kuil Betel (Am 7 : 70, dyb), tetapi janganlah Nabi Yeremia
dianggap Nabi Kultis, hanya karena satu adegan di Bait Suci saat dia mengambil
peranan (Yer. 7 : 1, dyb, 26 : 1, dyb)
Nabi Kultis dalam Kitab Mezmuu
Dalam pasal 4 sudah saya singgung
bahwa kitab mazmur mengandung nas-nas yang dipakai secara liturgi sebagai
iringan dalam upacara kurban.
Pendapat Mowinckel : Peranan Nabi
dalam Liturgi
Kata Mowinckel, inspirasi, yang
diperoleh para Nabi yang menjabat disebut inspirasi resmi, inspirasi jabatan
yang bersipat tetap yang melekat dalam jabatan itu sendiri.
Oralaku-oralakum dalam kitab mazmur
misalnya mazmur 27 berupa teriak minta tolong, tetapi aya penutupnya merupakan
suatu berita penghiburan bagi si pengembah “Nantikanlah Tuhan! Kuatkanah dan
taguhkanlah hatimu! Yang nantikanlah Tuhan (Mzm 27 : 14).
Dwi Fungsi Nabi Kultis, kesatu
sebagai wakil kaum awam, dan kedua sebagai penyempai firman Allah kepada kaum
awam
Peranan Nabi dalam litungi Bait :
Beberapa Contoh
Seluruh Mazmur 86 merupakan
permohonan yang disampaikan orang yang sangat menderita. Bandingkan mazmur ini
diucapkan atas nama pemohon.
Membedakan Nabi benar dan Nabi
Palsu
Kitab ulangan menyusulkan dua cara
menguji para Nabi (Ul 13 : 1, dyb ; 18 : 22) tetapi kedua-duanya agak kurang
memuaskan.
Orakulum yang spontan dan orakulum
yang dirumuskan unsur-unsur kultis dalam kitab-kitab Nabi besar Yoel dan Nabakub.
Nahum, zetanya, obajam yeseya 24 – 27 yesaya 40 – 55.
Kesimpulan tentang unsur-unsur
kultis dalam Nabi-nabi Kultis Bani Asaf dan Bani Korab.
Pasal 6 Mazmur-mazmur dan Musik
Latar belakang penyelidikan modern,
dulu kitab mazmur sering disebut “buku nyanyian dan bait yang kedua” yaitu dari
bait suci yang didirikan pada zaman post pembuangan.
Sumbangan gunkel, penggolongan
mazmur, perincian penggolongan, pengaruh gunkel, sumbangan mowinckel, pengerja
kejahatan, unsur tenungan dalam kitab mazmur?
Keberatan-keberatan terhadap Teori
Mowinckel
Perayaan tahun baru di Israel?
Mazhab myth and ritual, unsur kelebihan dalam diri sang raja, pernikahan
sakral, penilaian terhadap teori perayaan tahun baru, peranan raja dalam
kultus, sumbangan A. R. Johnson, “Keuniversalan” dalam kitab mazmur, pawai
sakral dan drama sakral, perjuangan ritual, kejadian dan keluaran, arti
“Mesianisme” dalam kitab mazmur kesimpulan tentang perayaan tahun baru, musik
di Israel, musik sekuler, musik rohani, peranan Daud dalam tradisi musik
rohani, istilah dari/ kepada Daud “ (ledawid) gairah dan irama, jenis-jenis
instrumen, judul-judul mazmur, pengertian kultis terhadap judul-judul mazmur.
PASAL
7 SINAGOGE
Asal mula Sinagoge, Sejak Zaman
Musakah?
Menurut Yosephus, Sinagoge
didirikan oleh Musa. Begitu juga Philo mengaitkan asal-usuk Sinagoge itu dengan
Musa.
Kesaksian Mazmur 74
Nas perjanjian lama yang
menyinggung Sinagoge Mazmur 74 : 8 yang berbunyi “mereka membakar segala tempat
pertemuan Allah di Negeri.
Tradisi Yahudi yang diikuti oleh
Tradisi Kristen
Amos, 5 : 12, 15 menerjemahkan kata
“gerbang” dengan “Sinagoge” istilah “Sinagoge dipakai menggantikan istilah
“Pintu Gerbang”
Pendapat bahwa SInagoge sudah ada
sebelum pembuangan karena pada zaman itu, Sinagoge meruoakan sekolah dan
instansi pemerintah setempat sebelum berkembang menjadi terutama pusat ibadat.
Pendapat bahwa Sinagoge timbul pada
zaman Makabe Bousset dan Gressmann berpendapat bahwa Sinagoge mulai pada zaman
Hellenistis, yaitu dalam rangka diaspora pada zaman Tawarikh (yang mereka
tempatkan pada abad ketiga SM)
Tepatkah Mazmur 74 Dijadikan
Kesaksian?
Briggs dan Kraus menolak pendapat
bahwa bahasa ibrani yang dipakai dalam mazmur 74 : 8 dapat diartikan sebagai
“Sinagoge”
Penanggalan/ Pentarikhan Mazmur 74
Penjelasan yang paling meyakinkan
ialah bahwa penghancuran oleh Nebukadnezar beberapa ahli termasuk Kirk Patrick
dan Briggs menyokong pendapat itu.
Kesaksian dari Ilmu Arkeologi
Sukenik mengutip sejumlah inskripsi
Sinagoge dari mesir yang bertanggalkan/ bertarikhkan masa pemerintahan
ptolomeus III yaitu bagian kedua abad ketiga SM.
Pendapat bahwa Sinagoge timbul
menjelang reformasi Yosia yaitu waktu mezbah-mezbah dan bukit-bukit pengurbanan
dihancurkan dalam rangka reformasi Deuteronomis.
Pendapat J. WEingreen yang agak
mirip dengan pendapat Morgenstern, walaupun dia mengakui bahwa kuil-kuil yang
sudah dinajiskan tak mungkin terus dipakai untuk ibadat umum.
Asal mula Sinagoge dalam Pembuangan
Babel
Sinagoge mula-mula berdiri diantara
kaum buangan di Babel, waktu mereka mulai berkumpul agaknya di rumah-rumah
mereka sendiri, dengan maksud mempertahankan iman mereka bersama.
Targum atas Yehezkiel 11 : 16
mengemukakan pendapat bahwa Sinagoge timbul dalam keadaan Pembuangan.
Sinagoge diperolehi oleh Ezra?
Kadang-kadang ada yang punya pendapat demikian, tetapi kemungkinan yang lebih
besar asal mula Sinagoge, baik di Palestina maupun diaspora adalah sangat
sederhana.
Fungsi Sinagoge
Tempat Perjanjian, Tempat Berdo’a
Proseuke Sinagoge
Proseuke membuktikan bahwa jumlah
orang Yahudi di Filipi Cuma sedikit.
Sebateion yaitu berkumpul di Sinagoge
pada hasi sabat. Kiblat do’a rupanya Sinagoge-sinagoge itu berkiblat ke arah
Yerusalem. Ketika daniel berdo’a, dia menghadap ke arah Yerusalem (Dan 6 : 11).
Pejabat-pejabat Sinagoge
“Arkon”. Mungkin Yairus juga
menjadi anggota badan pengaturnya Sinagoge (Luk. 8 : 41) karena Yairus disebut
arkon tes syna goges”.
“Khazzan”.
Ada lagi pejabat Sinagoge, yaitu
Khazzan, yang dalam lukas 4 : 20 disebut “pejabat” saja.
“Syeliakh Sibur”
Masih ada pejabat yang tidak
disebut dalam perjanjian baru, yaitu “Syeliakh Sibur atau utusan Jemaat”.
Kebaktian Sinagoge
Syema, kebaktian dalam Sinagoge
terdiri dari Syema, doa, pembacaan dari Tora dan kitab-kitab para Nabi, serta
pengucapan berkat.
Doa itu disebut “Syemoneh Ezreh
atau delap belas pengucapan berkat.
Pembacaan Tora, mengikuti suatu
jadwal yang berlangsung selama tiga tahun, sehingga seluruh Tora dibicarakan
sekali dalam tiga tahun.
Uraian Nas Alkitab
Sesuah nas Alibat itu dibicarakan,
kadang-kadang ada yang menguraikan isinya, walaupun uraian tersebut tidak
merupakan bagian mutlak dalam tata kebaktian.
Pengucapan Berkat
Kebaktian ditiup oleh imam yang
mengucapkan berkat, setelah diberi isyarat oleh Khazzan. Selain imam, tidak ada
orang yang diperkenakan menyampaikan berkat, sehingga kalau tidak ada imam yang
hadir, berkat tak dapat diucapkan.
Penggunaan mazmur dalam litungi
Sinagoge digereja Yahui pada zaman Pra Kristen begitu terkenal, sehingga tak usah
diuraikan panjang lebar.
Panggung dan “Kursi Musa”
Panggung itu mungkin berasal dari
panggung yang dipakai Ezra waktu dia membacakan Tora (Neh. 8 : 5) istilah yang
dalam Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “Memberkayu” dapat juga
diterjemahkan dengan panggung.
Fungsi Lain Sinagoge
Tempat Pengadilan
Sinagoge tidak hanya digunakan
sebagai tempat ibadat dan tempat pendidikan, melainkan juga sebagai balai
pengadilan. Pertemuan-pertemuan masyarakat, rapat-rapat juga diadakan di
sinagoge-sinagoge, perempuan dan laki-laki dipisahkan-dipisahkan dalam jemaat
Sinagoge.
Penilaian tentang Pengaruh Sinagoge
Ibadat Rohani, dalam Sinagoge itu
timbul suatu pola ibadat yang sungguh-sungguh rohani.
Sinagoge menjunjung Alkitab,
dikatakan bahwa sinagogelah yang memupuk keasyikan orang Yahudi menyelidiki
sciptura dan memberikan kedudukan pada Alkitab yang dipertahankan dalam
Yudaisme sampai sekarang.
Sinagoge Mempertahankan Sabat
Pada zaman post pembuangan, jika
tidak ada Sinagoge sukar membayangkan bahwa sabat itu dapat dipertahankan.
Pengaruh Sinagoge terhadap ibadat gereja. Ada beberapa ahli yang mengaitkan
kata “Synagoge dengan kata ibrani;e-dali, sedangkan “elkesia”dikaitkannya
dengan bahasa ibrani gahal.
Peranan Sinagoge dalam Penyebaran
Iman
Mereka turut serta dalam kebaktian
Sinagoge dan menyesuaikan cara hidup mereka dengan prinsip-prinsip iman Yahudi.
Semangat mencari atau menarik
proselit
Di tengah-tengah masyarakat yang
sudah merosot nilai moralnya, kaum yahudi mempertahankan suatu pola kehidupan
luhur yang menarik orang-orang itu bertanya-tanya tentang rahasia pola hidup
Yahudi, bahkan sampai mereka datang ke Sinagoge minta di didik dalam imam
Yahudi.
PASAL
8 POLA-POLA YANG MENJADI WADAH IBADAT DAN ROH YANG MENGISINYA
Pertimbangan-pertimbangan Umum
Wadah dan roh, perbuatan ritual
tidak bisa berlaku tanpa adanya sikap rohani yang tepat. Para Nabi menekankan
bahwa tiap perbuatan ibadat harus merupakan wadah yang berisi roh kesungguhan.
Ibadat perjanjian lome mencapai
puncaknya dalam Kurban Kristius yaitu bahwa seorang manusia yang tanpa noda
merelakan diri menjadi kurban, sehingga manusia lain, dengan melihat
pengurbanannya yang mulia itu menjadi digerakan sampai bertobat. Dan orang yang
mau mendasarkan pengharapannya atas kurban itu, harus datang dengan sikap
rohani yang bercirikan penyesalan, pertobatan, dan penyerahan diri, barulah
kurban agung itu berlaku untuk mereka.
Ciri-ciri Ibadat di Israel
Doa memang merupakan unsur penting
sekali dalam ibadat, walaupun tidak merupakan keselurhan ibadat itu, sedangkan
doa itu sendiri merupakan kombinasi dari berbagai unsur.
Sifat-sifat Allah menurut Kitab
Mazmur
a.
Pribadi,
maha agung dan maha baik
b.
Pencipta, segala
sesuatu dan pengendali kuasa alam
c.
Raja yang
maha tinggi, Allah memerintah atas alam raya, dan kepada sang raja mesias, dia
janjikan pemerintahan atas seluruh bumi.
d.
Sang serba
maha hadir, dia hadir dimanapun dan mengetahui segala sesutu, melihat perbuatan
manusia, bahka menyelidikinya sampai lubuk hati yang paling dalam.
e.
Allah yang
kudus dan benar, dia adlah kudus dan benar pujilah namanya yang kudus, hai
segenap batinku (mzm 103 : 1)
f.
Pemilih
umatnya, Tuhan berkenan kepada umatnya (mzm 149 : 4)
g.
Kasih
setia Allah, Tuhan adalah penyayang dan Pengasih, panjang Sabar dan berlimpah
kasih setia.
h.
Penuntut
ketaatan, Tuhan adalah adil dan ia mengasihi keadilan orang yang tulus akan
memandang wajahnya (mzm 11 : 7)
i.
Sumber
keampunan, dia yang mengampuni segala kesalahanmu (mzm 103 : 3)
Ciri-ciri Pendekatan pemazmur
kepada Tuhan
a.
Nada
kegirangan, rasa girang itu mempunyai akar-akar yang sangat mendalam
b.
Pengagungan
nama Tuhan. Rasa khidmat dan khusyuk dihdapan Tuhan bukan hanya dengan
perkataan, melainkan dengan gerak tubuhnya.
c.
Berkhidmat
di hadapan Tuhan, juga bisa digambarkan dengan gerak badan. Khidmat yang
disertai kerendahan hati merupakan titik awal dalam ibadat.
d.
Puji-pujian,
kitab mazmur dalam bahasa ibrani disebut kitab pujian-pujian.
e.
Pengucapan
syukur, juga merupakan unsur yang penting dalam ibadat, suatu unsur yang
terdapat dimana pun dalam kitab mazmur.
f.
Penyesalan
dosa, berbahagialah orang yang diampuni pelarangannya, yang dosanya ditutupi
(mzm 32 : 1) ibadat yang benar selalu membawa kepada pentahiran dan pembaruan.
g.
Permintaan
juga termasuk unsur ibadat yang penting, dan ternyata para pemazmur secara
bebas membawa kebutuhannya kepada Tuhan.
h.
Doa
syafaat, tidaklah merupakan unsur yang menonjol di dalam kitab mazmur.
i.
Persekutuan
dengan tuhan, segala bentuk ibadat yang benar adalah terutama persekutuan
dengan Tuhan.
j.
Kerinduan
akan Tuhan sendiri, karunia terbesar yang diberikan Allah kepada manusia adalah
dirinya sendiri.
k.
Persekutuan
menjurus kepada ketaatan, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagimu diantara suku-suku
bangsa (mzm 57 : 10)
FIRMAN
Pembacaan Firman dalam Ibadat, itu juga sangat
penting uraian Firman dalam ibadat, untuk menyadarkan para pendengar tentang
pernyataan Allah yang termuat dalam kesaksian Alkitab, serta menerapkan berita
protetis untuk masa kini.
Firman yang menuntut penerapan,
begitulah juga dituntut dari mereka suatu kesetiaan terhadap sesamanya, selain
kesetiaannya kepada Tuhan Sendiri.
PENUTUP
Ibadat Israel Kuno, karangan H.H. Rowley
Cetakan Ke 4 Th. 2004, ini menurut saya cukup
bagus karena diuraikan dengan jelas dan bahasannya mudah dimengerti.
Saran :
Lebih bagus lagi kalau di sederhanakan lagi diambil yang penting-
pentingya saja, jadi tidak terlampau panjang lebar.
Bekasi, 22 Mei 2015
Yang Meringkas
SURIYAH,
S
No comments:
Post a Comment
Official Virgozta